Self-Acceptance

Source

Waktu itu temen gue pernah bilang gini, "gini ni gak enaknya temenan sama cewe, ada iri-irian".
Gue gak menyangkal itu sih, toh gue juga pernah iri ke temen gue, gak peduli mau sekecil atau segede apapun. Menurut gue, selama seseorang hidup pasti bakal muncul rasa iri itu. Seiring dengan bertambahnya waktu mungkin rasa iri itu bisa diubah jadi hal-hal yang positif, dikurangi atau diilangin perlahan.

Hal pertama yang gue sadarin sejak dulu adalah dunia itu emang gak adil tapi lo bisa berbuat adil. Caranya? Ya beda-beda tiap orang. Tapi, yang perlu lo lakuin adalah menerima diri lo apa adanya dulu. Yes, self-acceptance.

Self-acceptance (noun) : the ability to love yourself unconditinally, no matter what flaws and traits exits.
(Source : copewithlife.ca)

Pahami, kalau kita diciptakan untuk membuat perbedaan, agar hidup ini jadi lebih berwarna, gak flat gak monoton dan rasa toleransi kita jadi tumbuh. Tuhan udah membuat jatah untuk setiap manusia dalam segala aspek dan setiap sendi-sendi kehidupan, Tuhan adil dalam caranya. Makin kita bersyukur makin kita berumur gue yakin lo akan ngerti sendiri gimana.

Banyak-banyakin aja bersyukur dengan tidak membanding-bandingkan hidup lo dengan yang lain. Gue tau itu susah dan kadang membuat kepala lo dipenuhi dengan pertanyaan kenapa.
Kita harus punya prinsip bahwa standar-standar di kehidupan ini hanya lo sendiri yang bisa menentukan, yang penting banyak liat ke bawah biar tasyakur, banyak liat ke atas biar gak takabur, dan jangan lupa liat ke kanan kiri biar lo ga pernah mundur.

Terlepas dari semua itu, being yourself is more important than being perfect, gue yakin lo itu precious, unique and cool in your own way.

Jadi, ubah proses pencernaan kata-kata orang yang memaksa kita memenuhi standar mereka menjadi hal-hal yang memotivasi dan gak membuat lo jadi hancur. Singkat kata sih positive thinking. Tapi itu semua balik lagi ke diri kita masing-masing. Akuin aja kalau terkadang kita emang rapuh karena orang-orang di sekitar kita. It's fine kalau lo mau berhenti sejenak, diam sesaat, memutuskan mana yang harus didenger, dipertahanin atau ditinggalin. Kata temen gue, kalau lelah berlari, istirahatlah sejenak (Tito 2019).

Kembali ke topik, lo harus terima diri lo apa adanya dan ngejalanin hidup lo dengan "hidup". Lo hidup cuma sekali jadi jangan sia-siain dan jangan lupa untuk selalu memaafkan diri lo sendiri :)
Sehingga, penyakit hati yang satu itu (re: iri/dengki) gak terpelihara.

Sebetulnya, gue gatau sih tulisan ini nyambung atau nggak haha, gue cuma berusaha mengkoneksikan dan mengkomunikasikan semua apa yang ada di otak gue.