Friendzone (Film)


[WATCHOUT SPOILER!]

Oke, sebelumnya siapa yang pernah friend zone-an di sini? Atau sekarang lagi friend zone-an? Yhaa~

Ada manusia di dunia percaya kalau cewe dan cowo bisa menjadi teman, selamanya.
Ada juga manusia di dunia percaya kalau tidak mungkin deh cewe dan cowo bisa temenan selamanya.
Kamu tim yang mana?

Film Friend zone tahun ini dirilis di Thailand bertepatan dengan hari kasih sayang tetapi baru ada di bioskop di Indonesia 23 Maret 2019. Well, gue emang nungguin film rom-com! Bukan lain karena pemerannya yang guanteng wkwkw (yang pernah main di The Gift) dan cewe nya juga oke lah (yang pernah main di Crazy Little Thing Called Love).


Diawali dengan nostalgia cerita masa sekolah, Palm (Naphat S.) dan Gink (Pimchanok L.) berteman akrab bahkan 'madol' bareng hingga ke luar kota untuk mencari kebenaran mengenai orang tua nya yang berselingkuh. Yang jelas, Palm melindungi Gink apalagi soal perasaan ketika menemukan kenyataan yang tidak sesuai ekspektasi Gink mengenai orang tuanya. 


Lalu, mereka kembali ke kota mereka dan ketika di pesawat Gink bertanya mengenai pelukan yang ia berikan. Salahnya, ketika Palm menjawab ia tidak ingin kecewa dengan ekspektasinya mengenai jawaban yang akan ia dengar. Mulai dari saat itu, mereka secara tidak langsung membatasi semua perasaan dalam lingkaran yang kita sebut friend zone. Meskipun, kita tahu itu tidak akan berlangsung lama.


Waktu zaman sekolah dulu, Gink pacaran dengan yang namanya Luis, semenjak itu Palm tahu bahwa ia tidak bersikap seperti teman yang cemburu, ia sadar bahwa ia mempunyai rasa untuk Gink. Beberapa tahun kemudian Gink putus dan Palm menyemangati Gink. Seperti biasa Palm dan Gink melewati waktu bersama. Selang beberapa tahun kemudian, Gink kembali menjalin kisah asmara bersama Ted dan kembali, Palm hanya bisa berada di samping Gink jika dia membutuhkan. Palm yang bekerja sebagai pramugara mengelilingi Asia Tenggara dan menjadi 'playboy' untuk menemani rasa kesepiannya. Tetapi, sejatinya teman yang tahu ia di-friend zone-in, Palm akan selalu ada kalau Gink membutuhkan meskipun itu ada di negara yang berbeda sekalipun.



Sampai akhirnya Gink mencurigai bahwa Ted menyelingkuhinya, Palm menemani investigasi Gink menelusuri negara di Asia Tenggara. Saat-saat itu, Palm selalu berusaha untuk selalu berada di samping Gink dan berusaha melindungi perasaan Gink meskipun ia tidak bisa melindungi perasaannya sendiri. (Jiah)




Tapi, berkat investigasi ini mereka bisa menghabiskan waktu berdua seperti dulu. 





Apalagi dengan kejenakaan yang dimiliki masing-masing membuat film ini semakin hidup. Romance nya dapet dan comedy nya juga ga over. Musik yang mengiringi jalannya membuat film ini semakin enjoy untuk ditonton, apalagi bersama friend zone-an nya hahaha. Tak lupa juga, untuk keeksotisan negara di berbagai Asia Tenggara.



Sampai akhirnya kondisi Gink bener-bener di luar kendali, Palm selalu bisa menenangkan dan membuat Gink kembali tersenyum dan melupakan masalahnya untuk sementara. Sampai akhirnya, di suatu malam Palm mengira bahwa Gink bisa meruntuhkan gap antara dinding persahabatannya dan perasaannya. Tetapi, Palm salah, Gink hanya menjadikannya objek untuk mencoba menyelingkuhi kekasihnya, Ted. Meskipun, Palm sudah mencorengi perasaannya terhadap sahabatnya dengan salah mengartikan sebuah undangan di malam hari. Berkat itu, Palm akhirnya bersikap tegas, jika ingin melewati garis pertemanan ini, Gink harus sudah menyudahi hubungannya dengan Ted.

Tak lama kemudian, Gink menguak perselingkuhan Ted. Gink kembali ke tempat yang sudah ia janji akan datangi jika sudah tidak bersama Ted. Palm menunggu.


Palm melihat ada kecurigaan kepada Gink dan ternyata benar ketika Ted jujur bahwa ia memang berselingkuh dan pada akhirnya tidak mau melepaskan Gink.


Palm marah dan dia tidak ingin bertemu dengan Gink lagi. Palm berkata bahwa ia tidak bisa berteman lagi jika sikap Gink seperti itu (ya namanya juga friend zone-an). Padahal mereka sama-sama menyadari bahwa mereka sama-sama mencintai satu sama lain, tapi jika hanya berteman, Palm tidak bisa.


But in the end, Gink tidak bisa memungkiri bahwa ia memang memiliki perasaan terhadap Palm, meskipun ia sudah bersama dengan Ted. Akhirnya, pada suatu sore Gink menghampiri Palm yang sedang melakukan bersepeda. Meskipun jelas Palm tidak ingin bertemu dengan Gink. Gink mengejarnya dan mengungkapkan perasaanya, ia ingin seperti dulu tetapi tidak bisa dalam hubungan berteman saja, akhirnya Gink melamar Palm. And Palm absolutely say yes


Palm mengakhiri friend zone-an nya setelah 10 tahun lamanya. Sebuah perjuangan yang tidak sia-sia, setelah mengarungi dunia percintaan sebagai playboy Palm tahu bahwa hatinya akan selalu berlabuh pada Gink.

Source : imdBFacebook Fan Page

Pada akhirnya pertemanan antara cewe dan cowo tinggal tunggu, siapa yang akan kalah duluan hehehe. Tapi menurut gue, tidak semua friend zone-an harus berakhir sebagai sepasang kekasih. Karena, banyak yang tidak ingin mengambil resiko untuk kehilangan teman. Jika hanya menjadi teman sudah cukup untuk apa jadi sepasang kekasih?

[BONUS]


Dengerin deh, musik ini dibuat dengan menyatukan berbagai bahasa negara di Asia menjadi satu lagu yang ciamik!

ps. Bahasa Indonesia termasuk lho!